SURAT CINTA UNTUK BAPAK WALIKOTA BIMA " Oleh Putra / Siswa Kelas 5(Lima) SDN 34 Bonto Kota Bima
Surat
Cinta Untuk Wali Kota Bima
Kepada
Yth. Bapak WaliKota Bima
H. Muhammad Lutfi, SE
Di Kota Bima
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Seiring
dengan salam, anakda selalu berdoa semoga bapak senantiasa dalam lindungan
Allah, diberkahi rezeki yang melimpah, dan kesehatan yang paripurna. Terutama selalu diberikan kekuatan dan
kelancaran dalam menjalankan aktivitas sehari-hari serta dalam mengemban tugas
sebagai Walikota Bima yang kita cintai dan banggakan ini. Sebelumnya, anakda ingin memperkenalkan diri anakda.
Nama anakda Putra
Siswa kelas V SDN
34 Bonto Kota Bima. Sekolah ramah anak yang jauh dari keramaian kota. Sekolah
tepi pantai dengan deburan ombak yang indah.
Melalui
surat ini, anakda ingin berterimakasih atas dedikasi dan kerja keras yang telah
bapak lakukan dalam memimpin Kota Bima kita tercinta ini. Dalam bulan ramadan
penuh berkah ini pula anakda haturkan permohonan maaf lahir batin. Semoga
ibadah saum bapak serta keluarga diberikan kelancaran dan dihadiahi pahala yang
berlipat ganda. Dalam surat cinta anakda ini, anakda juga ingin menyampaikan
beberapa aspirasi anakda sebagai seorang pelajar dalam hal sarana dan prasarana
sekolah demi kenyamanan civitas akademi di sekolah ini.
Bapak
Walikota Bima yang anakda hormati, anakda ingin sedikit mencurahkan isi
hati. Tidak ada kekhawatiran yang
berlebih dari diri anakda pribadi dalam menjalankan aktivitas anakda sebagai
seorang pelajar di sekolah ini. Namun, berbeda dengan yang dialami oleh
sebagian guru kami yang tidak tinggal di lingkungan Bonto dan Kolo. Jalanan
yang dilalui yang cukup ekstrim dengan tanjakkan-tanjakkan yang terjal,
terutama aspal jalan yang tidak rata dan cenderung berlubang membuat para guru
merasa cemas tidak dapat hadir tepat waktu di sekolah, bahkan mungkin
menghayalkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain
itu, dibalik lantunan angin sepoi-sepoi pinggir pantai, ada pemandangan yang
tak indah di depan pintu gerbang sekolah kami. Ketika musim penghujan tiba,
sampah-sampah yang terbawa arus banjir paska hujan akan menghantam dan menutupi
jalan masuk sekolah kami. Hal ini membuat kami merasa tidak nyaman, meski tiap
material banjir itu menghalangi, kami tetap melakukan gotong-royong untuk
membersihkannya. Mungkin hal ini disebabkan karena sempitnya gorong-gorong
depan sekolah, serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada
tempatnya.
Bapak
walikota yang anakda banggakan, berhubung sekarang kita berada dalam naungan
bulan suci ramadan, kami selalu berhayal ingin mengadakan kegiatan iman dan
taqwa yang lebih khusuk, misalnya kegiatan lomba azan, lomba menghafal surah
pendek, lomba sholat, dan lomba-lomba lain yang meningkatkan keimanan kami. Hal
ini selalu kami tanyakan dan aspirasikan kepada pihak sekolah. Namun, impian
itu terus terkendala dikarenakan mushola sekolah kami yang belum terbangun
dengan sempurna. Sehingga gerak kami terbatas untuk melakukan ibadah bersama.
Tanpa
mengurangi rasa hormat anakda, Anakda harap, bapak selaku pimpinan dapat
mempertimbangkan aspirasi anakda. Anakda memohon maaf apabila ada kata yang
kurang berkenan.
Semilir
angin lautan pantai amahami
Tidaklah
lupa memakan semua kuaci
Semoga
bapak bahagia sepanjang hari
Terima
kasih sudah membaca surat ini
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh